keindahan tanah Papua bagaikan nyanyian burung cenderawasih pada pagi dan sore hari yang menyatakan beginilah keindahan kami, beginilah keramahan kami, beginilah kehidupan kami...

Kamis, 15 Januari 2009

Refleksi Perkembangan Matematika (Matematika dilihat dari berbagai sudat pandang oleh Dr. Marsigit)

Matematika dikatakan netral dan bebas nilai dalam artian menurut pandangan kaum absolutis yang berpendapat bahwa nilai yang dimaksud adalah nilai yang melekat pada diri mereka yang berupa kultur. Sedangkan secara isi matematika merupakan ilmu yang abstrak dan tersusun secara teratur. Walaupun menurut Protagoras manusia itu adalah ukuran bagi segalanya, bagi yang ada karena adanya, bagi yang tidak ada karena tidaknya. Disini diartikan bahwa semuanya itu harus ditinjau dari pendirian manusia sendiri-sendiri dalam hal ini pandangannya, karena pendapatku adalah hasil dari pandanganku sendiri.

Dengan melihat pendapat di atas, maka dimanakah posisi matematika dalam perkembangannya? Jika dengan kenyataan bahwa setiap pendapat merupakan pandangannya yang kebenaran hanya pada kelompok atau sejalan dengan pikirannya. Contohnya saja dikatakan bahwa kaum absoluti berpendapat suatu penemuan belumlah merupakan matematika dan matematika modern merupakan hasil yang tak terhindarkan. Dan menurut kaum social constructivist matematika modern bukanlah suatu hasil yang tak terhindarkan melainkan merupakan evolusi hasil budaya manusia. Disini jelas sekali ada pandangan yang memberikan pembenaran antara kaum atau kelompok.

Walau dengan demikian usaha yang telah dilakukan sangat membanggaan karena dengan adanya perbedaan pandangan maka lahirlah suatu tesis-tesis baru yang siap untuk menerima antitesis dari yang berbeda pandangan. Ini merupakan seni dalam berolah pikir, karena dengan demikian perkembangan matematika akan terus terjadi seiring dengan kebutuhan jaman. Selain itu juga perlu dicari irisan permasalahan yang dapat digunakan sebagai tonggak dalam pemecahan masalah guna perkembangan matematika selanjutnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan atau kegunaannya.

Rabu, 14 Januari 2009

Kebenaran dari yang ada, satu dan tetap (dari Parmenides)

Jika kita diajak berpikir dengan memain kata-kata maka barang tentu kita akan merenung sambil mengerutkan kening. Disinilah kita akan memainkan logika kita akan sesuatu yang dipikirkan. Fisful yang mengembangkan logika adalah Parmenides yang lahir pada tahun 540 SM. Salah satu ungkapan yang diberikan adalah Hanya Yang Ada Itu Ada, Yang Tidak Ada itu Tidak. Disini mau ditekankan bahwa ada kebenaran yang penuh, dimana kebenaran tersebut tidak ada yang bertentangan dengan pendapat lain. Hanya saja perlu di bahwa ketahui sering terjadi suatu persangkaan dimana persangkaan itu mengatakan ada yang banyak. pada hal untuk kebenaran dibutuhkan suatu penyatan yang utuh tidaklah lebih sehingga jika terdapat banyak maka itu merupakan suatu persangkaan saja dan persangkaan bisa juga merupakan suatu kesalahan bukan kebenaran. Selain itu juga Parmenides menekankan bahwa semuanya itu satu dan tetap. Sehingga dalam mencari kebenaran tidak perlu berpedoman dengan penglihatan, melainkan hanya dengan pikiran atau akal karena dengan akal dapt mengatakan yang ada mesti ada dan tidak ada mustahil ada.
Hal ini diperkuat oleh Zeno yang lahir pada tahun 490 SM. Yang merupakan murid dari Parmenides. Ia mengatakan jika sesuatu itu banyak maka sesuatu itu bisa dibagi-bagi menjadi bebrapa bagian dan hasil yang dibagi tadi bisa dibagi lagi menjadi bagan yang terkecil sampai tak bisa dibagi lagi. Dan sesuatu yang tak daat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil itu tidak lagi banyak melainkan hanya satu. Sehingga banyak itu tidaklah ada.
Dari argumen Zeno ini yang meperkuat pendapat Parmenides maka muncullah yang namanya atom yang berasal dari bahasa Grik yaitu a = tidak dan toom = terbagi. Jadi atom artinya tidak terbagi lagi. Dan ini pertamakali diajarkan oleh Leukippos yang juga merupakan murid dari Parmenides.

Dua Filsuf Pertama dalam Perkembangan Matematika

Seiring dengan perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan, tak terlepas dari perkembangan matematika yang dimulai sejak zaman Yunani kuno yaitu Thales sampai Abad XX berbagai cabang ilmu matematika telah menghiasi pola pikir manusia.

Pada kehidupan Thales (625–545 SM) telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan matematika. salah satu contoh Thales dengan meggunakan pola pikir matematik dan astrononi menentukan terjadinya gerhana matahari yang terjadi di tahun 585 SM. Selain itu juga Thales membuktikan dalil-dalil geometri yang salah satunya adalah membuktikan kedua sudut alas dari segitiga sama kali sama besar. Maka dengan pengetahuan dan kemampuan berpikir atau dengan kepintaranya maka Thales diakui sebagai Bapak Filsafat dan selain itu juga diakui sebagai ilmuwan pertama di dunia dan juga untuk bangsa Yunani Thales termasuk salah seorang dari tujuh orang arif Yunani. Hanya saja semua yang diajarkannya tidak dituliskannya melainkan berkembang oleh murid-muridnya.

Perkembangan matematika selanjutnya oleh Pythagoras (572-497 SM) yang filosofinya berdasar pada pandangan agama dan paham keagamaan atau dapat disebut sebagai suatu aliran mistik. Karena Pythagoras percaya akan kepindahan jiwa dari makhluk yang sekarang kepada makhluk yangakan datang. Selain itu, Pythagoras diakui sebagai ahli pikir terutama dalam ilmu matematika. salah satu pandangannya adalah ia mengatakan bahwa alam ini tersusun sebagai angka-angka. Dimana pokok pengajarannya ia mengatakan segala benda adalah angka-angka. Sehingga segala sesuatu yang dilihatnya merupakan angka-angka. Namun apa yang diajarkan tidak dituliskan.

Dari kedua filsuf ini, memberikan dasar berpikir kepada murid-muridnya dan penerusnya sehingga perkembangan matematika sejalan dengan perkembangan ilmu–ilmu pengetahuan lain. Selain itu juga memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Selasa, 30 Desember 2008

Reflesi Perkuliahan

Selama perkuliahan terasa begitu kecilnya duniaku ini jika dibandingkan dengan dunia filsafat.
kawasan filsafat yang dapat di jangkau dari segala sudut jalan dan dapat di lihat dari segala sudut pandang.
sebagai contoh kecil saja jika kita masuk dalam filsafat matematika. didalam filsafat matematika kita akan menjumpai begitu banyak kebenaran dan pembenaran yang dapat diberikan tergantung dari aliran dari setiap kelompok filsuf matematika. sehingga tidak dipungkiri terjadi didalam memberikan pembenaran ada saja para filsuf yang memberikan antitesis yang berbeda ataupun yang bertentangan dengan para filsuf yang lain.
inilah keindahan dalam berfilsafat karna disini tercipta suatu nuansa keilmiahan dalam menunjukkan kebenaran dan pembenaran.

Sabtu, 13 Desember 2008

Pandangan Hidup

hanya karena kurang satu paku tapal kuda terlepas
karena kurang satu tapal kuda, kudanya kurang satu
karena kurang satu kuda untuk ditunggangi, pesannya tak tersampaikan
karena satu pesan yang tersampaikan menjadi kalah dalam perang.

jika dilihat pernyataan di atas merupakan sifat dan gaya dari masyarakat Jepang yang menjadi pandangan hidup. bagaimanakah jika dilihat dari sisi pandang Filsafat?

Rabu, 10 Desember 2008

kenapa manusia lebih tinggi akal budi

yang selalu menjadi permasalahan aku selama ini adalah kenapa manusia diciptakan memiliki akal budi lebih tinggi dari makhluk yang lain. apakah hal ini dapat ditinjau dari sisi filsafat?
jika bisa bagaimana penjelasannya?